Tuesday, February 24, 2015

Kepada Sebuah Nama

Sajak penutup hari. Berkisah tentang seorang wanita yang sedang menunggu. Dia tahu, dia sadar menunggu dengan menitipkan semua harapan pada Tuhannya adalah cara tunggu tanpa kecewa. Selamat Beristirahat :)

*****



Kepada sebuah nama,
yang telah Allah sandingkan di Lauhul Mahfudzku 
50000 tahun sebelum dunia ini ada,
Kuharap engkau baik-baik saja.
Tak kurang satu apapun.
Sedang istiqamah memperbaiki segala.

Kepada sebuah nama,
yang telah Allah pilihkan untuk menjadi Imam dan tulang punggungku.
Disini aku sedang belajar dan sibuk memperbaiki hati ini,
sikap ini, jiwa ini, ibadah ini agar siap menjadi tulang rusukmu,
karena aku tahu dan sangat percaya bahwa kita harus dalam
keadaan saling menjaga jika bertemu.

Kepada sebuah nama,
yang telah Allah siapkan untuk menjadi pasangan dunia akhiratku.
Aku tahu Allah tiada pernah menjanjikan kemudahan untuk kita.
Namun, aku percaya, Dia telah siapkan kado terindah untuk 
yang bersungguh-sungguh meminta, menjaga dan patuh dengan aturan-Nya.

Kepada sebuah nama,
yang sudah Allah tuliskan untuk menjadi takdirku.
Bersabarlah.
Karena sungguh tak ada muara cinta lebih tinggi, selain
cinta yang saling menemukan karena cinta pada Rabb kita.
Cintaku, cintamu akan bersatu pada saatnya dan disatukan
oleh Dia yang meiliki cinta tiada cela.

Kepada sebuah nama,
Sampai jumpa didepan wali dan penghulu.
Ucapkan namaku, sebutkan janji untuk menjagaku dan
mencintaiku maka langit pun bergetar karena kesakralannya.
Cintai aku tanpa batas waktu, di dunia dan di Jannah-Nya.

KAP [18/2/15]

*****

@santribackpacker

No comments:

Post a Comment